WELCOME TO THE AZZIKRA CENTER
Salam!. Dear Friends.... If you want to have a more details of our profile and scope of services such as; the rate, fees and/or schedule of Azzikra Center's services, please do not hesitate to contact
Mr. Haddad on 0815-1610820 or sent an email to davybya@yahoo.com. Jazakumullah khayron katsiroon.
Mr. Haddad on 0815-1610820 or sent an email to davybya@yahoo.com. Jazakumullah khayron katsiroon.
Kamis, 31 Desember 2009
THE LIVING SMART TRAINING ANGKATAN 1 DI HOTEL SANTIKA BSD CITY
It's fun .. and smart people 'pada ngeriung' di sana ...
Sabtu, 20 Juni 2009
UMRAH BERSAMA BANG DAVY

PAKET UMRAH 3 S/D 11 AGUSTUS 2009
Paket Hotel BIntang 5. Makkah 4 malam; Grand Zamzam Hotel/Hotel Safwa Royal Orchid/ Madina 2 malam; Dyar International Hotel/ Jeddah 1 malam; Red Sea Palace Hotel. Harga; US$ 1.950/double dan US$ 1.875/triple
Pesawat Garuda Indonesia/Saudi Airlines.
Harga belum termasuk airport tax, perlengkapan dan handling fee.
Kontak person: ust Tagor Lubis 0813-16656615 dan ust Haddad 0815-1610820
PAKET UMRAH AWAL RAMADHAN
Paket Hotel Bintang 5. Makkah 4 malam; Hotel Safwa Royal Orchids/ Madinah 2 malam; Hotel Dyar Internastional/ Jeddah 1 malam; Red Sea Palace Hotel. Pesawat Garuda Indonesia/ Saudi Airlines. Harga US$ 2.450/double, US$ 2.250/triple dan US$ 2.200/quad.
Harga belum termasuk airpor tax, perlengkapan dan handling fee.
Kontak person; ust Tagor Lubis 0813-16656615 dan ust Haddad 0815-1610820.
Jumat, 15 Mei 2009
The LifePLUS Programm
Paket Konseling untuk Keluarga dan Perkawinan
Durasi minimal 60 menit.
Program konsultasi langsung yang diberikan secara privat untuk pribadi dan keluarga. Cakupan permasalahan meliputi keluarga, motivasi diri, anak yang bermasalah, konsultasi bagi calon suami/istri jelang perkawinan, konsultasi bagi suami/istri yang mengalami konflik atau kemelut rumah tangga.
Konsultasi langsung diberikan oleh bang Davy, Advokat dan konsultan spiritual untuk masalah keluarga/perkawinan.
The LifePLUS Programm

Paket Pelatihan Spiritual
Durasi Full Day (6 jam) : pukul 09.00 - 15.00
Durasi 2 Days (3 jam) : pukul 09.00 - 12.00
Durasi 2 Days/1 Night (indoor/outdoor)
Latihan mengenal Diri Sendiri dan mengenal Allah
Latihan mengingat Kematian
Memberikan metoda dasar bagaimana mengolah potensi diri untuk mengenal Sang Pencipta, mengolah keyakinan dan motivasi agar hidup ini menjadi lebih bermakna. Menumbuhkembangkan kesadaran fitrah bertuhan yang ada dan melekat dalam hati setiap manusia.
The LifePLUS Programm
BERBAGAI GAMBAR SEPUTAR PELATIHAN
Berdiskusi, bekerja sama dan saling bertanya mewarnai pelatihan LifePLUS dalam sesi Mengenal ALLAH.
Mengimplementasikan setiap presentasi yang diberikan, agar peserta dapat memahami apa makna MENYIMAK.
Karena Allah lebih dekat daripada urat leher kita sendiri ... Subhanallaah..!

Tadabur alam .. mengenal dan memahami Allah melalui alam semesta.
Bagian dari pelatihan LifePLUS ...!

Tiada menit berlalu tanpa makna ....
Bahkan suasana makan siang pun tak lepas dari hikmah syukur kepada Sang Khaliq.
Bagaimana kita mesti berbagi dan menerima kepada sesama ...
Rabu, 28 Januari 2009
Tahukah Anda, seorang dokter yang piawai tidak akan mampu mengobati penyakit pasiennya tanpa melakukan diagnosa terlebih dahulu? Bahkan jika perlu ia akan melakukan pemeriksaan di laboratorium. Ketika sembuh dan sehat, dianjurkan untuk menjalankan pola hidup yang sehat, guna mencegah kambuhnya sang penyakit. Untuk urusan fisik seperti ini, banyak orang yang menghabiskan uangnya jutaan Rupiah untuk terapi dan masuk klub kebugaran. Karena setiap orang menginginkan fisiknya sehat.
Nah, bagaimana dengan urusan hati. Banyak orang bertanya bagaimana caranya agar hidup kita dapat berjalan dalam relnya Allah, dalam jalur yang benar, dan sesuai dengan syariat agar hati menjadi tentram? Ternyata, aneka ragam jawaban yang mereka terima; ada yang menyodorkan metode khusyuk beribadah, ada yang menganjurkan mengikuti paket-paket kajian keagamaan, atau paket pelatihan dengan membayar tentunya. Mengapa tidak tenteram? Karena mereka masih suka dengki, hasad, dan iri dengan orang lain, padahal mereka membaca al-Qur’an setiap hari, dan berdzikir usai shalat. Pokoknya ada segudang penyakit lainnya yang nyaman bertengger di kalbunya yang mengakibatkan jiwanya tak bisa tenang.
Lalu bagaimana menjawab keluhan orang yang seperti ini? Imam al-Ghazali mengatakan, Anda memerlukan seorang dokter ruhani yang mampu mendeteksi penyakit hati tersebut, lalu mencarikan resep yang jitu untuk mengobatinya. Celakanya, di zaman sekarang, sulit sekali mendapat dokter ruhani seperti yang disampaikan Imam al-Ghazali. Sebagian besar ”dokter ruhani” yang saya temui termasuk orang-orang yang terpedaya dengan simbol dan gelarnya. Mereka senang mempublikasikan dirinya melalui media massa, semata-mata untuk mengejar dan menumpuk kekayaan di dunia. Bukankah dokter ruhani –menurut Imam al-Ghazali, adalah orang-orang yang tidak mengejar kehidupan dunia?
Jika demikian halnya, ada baiknya kita mengikuti saja resep hidup sehat ala Abu Thalib al-Makki guna mencegah merebaknya penyakit ruhani di dalam kalbu. Beliau mengatakan, sekecil apa pun sebuah pekerjaan, pasti muncul tiga pertanyaan. Pertama, untuk apa? Kedua, bagaimana? Ketiga, untuk siapa? Maksud ”untuk apa” adalah untuk apa Anda melakukan pekerjaan itu. Apakah pekerjaan itu Anda lakukan karena Tuhanmu? Ataukah muncul karena keinginan hawa nafsumu belaka? Jika Anda selamat dari pertanyaan ini, misalnya, Anda beramal sesuai dengan yang diperintahkan-Nya, maka Anda akan masuk ke dalam pertanyaan kedua.
Tanyalah jiwa Anda, ”Bagaimana Anda melakukannya?” Jika Anda telah mengerjakan sebuah amal, bagaimana Anda melakukannya, berdasarkan ilmu atau tidak? Ingat, bahwa Allah tidak akan menerima sebuah amal kecuali yang dilakukan dengan cara dan berdasarkan ilmu. Jika Anda lolos, maka pertanyaan ketiga akan menghadang.
Tanya kepada jiwa Anda, ”Untuk siapakah amalan Anda?” Pertanyaan ini merupakan tuntutan “kalimat ikhlas,” yakni menafikan selain Dia. Tak ada sesuatu pun yang diharapkan selain Dia, Maksudnya, setelah Anda beramal dengan ilmu, untuk siapa Anda mengerjakannya, apakah ikhlas karena Allah swt sehingga Anda mempunyai pahala di sisi-Nya, ataukah karena untuk mahluk seperti Anda!
Mestinya kita tahu bahwa hidup, kebanyakan diarahkan oleh kebiasaan. Untuk itu, mestinya kita juga bisa memanfaatkan fakta ini; bahwa kita adalah mahluk yang memiliki kebiasaan. Karenanya, letakkan ketiga pertanyaan sederhana di atas, di tempat Anda dapat melihatnya setiap hari, selama sekurang-kurangnya dua puluh satu hari. Mengapa? Karena penelitian para psikolog modern mengatakan, memerlukan waktu dua puluh satu hari untuk mengubah suatu kebiasaan. Jika kemudian Anda melihat hal-hal yang baik dalam diri Anda, itu hanya karena Anda telah masuk ke dalam kebiasaan mengkritisi diri sendiri. Resepnya, hanya menjawab tiga pertanyaan menuju ke keselamatan diri di atas, atau ”tiga menuju selamat.” Sederhana bukan?
Dipetik dari naskah buku HENING BERSAMA ALLAH
Langit di luar sana cerah saat Hari Imlek
Davy Bya, SH
Nah, bagaimana dengan urusan hati. Banyak orang bertanya bagaimana caranya agar hidup kita dapat berjalan dalam relnya Allah, dalam jalur yang benar, dan sesuai dengan syariat agar hati menjadi tentram? Ternyata, aneka ragam jawaban yang mereka terima; ada yang menyodorkan metode khusyuk beribadah, ada yang menganjurkan mengikuti paket-paket kajian keagamaan, atau paket pelatihan dengan membayar tentunya. Mengapa tidak tenteram? Karena mereka masih suka dengki, hasad, dan iri dengan orang lain, padahal mereka membaca al-Qur’an setiap hari, dan berdzikir usai shalat. Pokoknya ada segudang penyakit lainnya yang nyaman bertengger di kalbunya yang mengakibatkan jiwanya tak bisa tenang.
Lalu bagaimana menjawab keluhan orang yang seperti ini? Imam al-Ghazali mengatakan, Anda memerlukan seorang dokter ruhani yang mampu mendeteksi penyakit hati tersebut, lalu mencarikan resep yang jitu untuk mengobatinya. Celakanya, di zaman sekarang, sulit sekali mendapat dokter ruhani seperti yang disampaikan Imam al-Ghazali. Sebagian besar ”dokter ruhani” yang saya temui termasuk orang-orang yang terpedaya dengan simbol dan gelarnya. Mereka senang mempublikasikan dirinya melalui media massa, semata-mata untuk mengejar dan menumpuk kekayaan di dunia. Bukankah dokter ruhani –menurut Imam al-Ghazali, adalah orang-orang yang tidak mengejar kehidupan dunia?
Jika demikian halnya, ada baiknya kita mengikuti saja resep hidup sehat ala Abu Thalib al-Makki guna mencegah merebaknya penyakit ruhani di dalam kalbu. Beliau mengatakan, sekecil apa pun sebuah pekerjaan, pasti muncul tiga pertanyaan. Pertama, untuk apa? Kedua, bagaimana? Ketiga, untuk siapa? Maksud ”untuk apa” adalah untuk apa Anda melakukan pekerjaan itu. Apakah pekerjaan itu Anda lakukan karena Tuhanmu? Ataukah muncul karena keinginan hawa nafsumu belaka? Jika Anda selamat dari pertanyaan ini, misalnya, Anda beramal sesuai dengan yang diperintahkan-Nya, maka Anda akan masuk ke dalam pertanyaan kedua.
Tanyalah jiwa Anda, ”Bagaimana Anda melakukannya?” Jika Anda telah mengerjakan sebuah amal, bagaimana Anda melakukannya, berdasarkan ilmu atau tidak? Ingat, bahwa Allah tidak akan menerima sebuah amal kecuali yang dilakukan dengan cara dan berdasarkan ilmu. Jika Anda lolos, maka pertanyaan ketiga akan menghadang.
Tanya kepada jiwa Anda, ”Untuk siapakah amalan Anda?” Pertanyaan ini merupakan tuntutan “kalimat ikhlas,” yakni menafikan selain Dia. Tak ada sesuatu pun yang diharapkan selain Dia, Maksudnya, setelah Anda beramal dengan ilmu, untuk siapa Anda mengerjakannya, apakah ikhlas karena Allah swt sehingga Anda mempunyai pahala di sisi-Nya, ataukah karena untuk mahluk seperti Anda!
Mestinya kita tahu bahwa hidup, kebanyakan diarahkan oleh kebiasaan. Untuk itu, mestinya kita juga bisa memanfaatkan fakta ini; bahwa kita adalah mahluk yang memiliki kebiasaan. Karenanya, letakkan ketiga pertanyaan sederhana di atas, di tempat Anda dapat melihatnya setiap hari, selama sekurang-kurangnya dua puluh satu hari. Mengapa? Karena penelitian para psikolog modern mengatakan, memerlukan waktu dua puluh satu hari untuk mengubah suatu kebiasaan. Jika kemudian Anda melihat hal-hal yang baik dalam diri Anda, itu hanya karena Anda telah masuk ke dalam kebiasaan mengkritisi diri sendiri. Resepnya, hanya menjawab tiga pertanyaan menuju ke keselamatan diri di atas, atau ”tiga menuju selamat.” Sederhana bukan?
Dipetik dari naskah buku HENING BERSAMA ALLAH
Langit di luar sana cerah saat Hari Imlek
Davy Bya, SH
Langganan:
Postingan (Atom)